![]() |
| Sumber: Pinterst |
Getir berjalan, penuh sesak mengiring pelan
Belasungkawa bersahut-sahutan disertai doa-doa
Mengungkap filamen ringkih seorang manusia
Hingga tiba di pusara yang menerimaku sunyi
Dan aku berserah atas lima ikrar yang menjadi pasti
Ingatlah aku dalam memori, ku selalu hidup di sana
Kenanglah aku dalam imaji, akan kubuat kau tertawa
Dekaplah aku dalam puisi, lariknya akan jadi doa
Simpan aku dalam dalam, damaiku terpatri
diantara bunga bunga, menjadi bunga bunga
Berlimpah dengan kasih dan cinta
yang akan terus kubawa bukti bahwa aku pernah ada
Penulis: Farhat Kamal
Editor: Redaksi Mèrtika

0 Komentar